Friday, December 25, 2009

Kamu Juga Bisa Terbang

Senang ya, membayangkan bisa terbang seperti burung? Sebenarnya, terbang itu pekerjaan yang melelahkan. Burung harus dapat mengatasi tantangan yang berat pada saat terbang tinggi. Dia harus mempersiapkan lebih banyak oksigen sewaktu terbang daripada saat istirahat, padahal kadar oksigen di ketinggian itu sangat tipis. Terlebih lagi, burung harus melawan udara dingin di angkasa.

Tetapi mengapa burung begitu nyaman ketika terbang? Selain sayap, burung juga memiliki organ yang membantunya selama ia terbang: pundi-pundi atau kantong udara. Pundi-pundi udara menyebabkan burung mengambil oksigen dari udara lebih efisien dibandingkan hewan-hewan mamalia. Untuk memahaminya, kita buat sebuah perbandingan. Seorang ilmuwan bernama Tucker (1968) meletakkan tikus dan burung pipit di dalam ruang percobaan yang dibuat seolah-olah keadaannya seperti di ketinggian 20.000 ft (6 km diatas permukaan laut). Ruangan ini hanya memiliki kadar oksigen yang sangat tipis, suhu dingin dan tekanan udara yang rendah. Wah, tikus-tikus yang diletakkan di situ lama kelamaan menjadi koma, tak sadarkan diri. Tetapi burung-burung pipit tetap terbang dengan semangat. Padahal tikus dan burung pipit itu memiliki kesamaan dalam hal berat badan, kecepatan metabolisme, daya ikat oksigen dalam darah; satu-satunya yang paling membedakan adalah efisiensi burung dalam mengambil oksigen dari udara karena mereka memiliki pundi-pundi udara! Jadi, burung-burung diperlengkapi oleh Tuhan untuk terbang di ketinggian, yang bagi hewan mamalia juga manusia bisa terancam koma jika nekad melakukannya.

Ketika menempuh hidup sehari-hari, kita pun memerlukan energi yang cukup besar. Tetapi, bagaimana bisa tetap nyaman meski harus bersekolah, mengikuti kursus atau mengerjakan tugas lainnya? Tuhan tidak membiarkan kita menghadapi tantangan itu dalam kondisi "megap-megap". Ia memberikan kepada kita satu organ yang memampukan kita untuk "terbang" melampaui segala rintangan. Organ itu adalah roh manusia. Di dalam roh manusia yang telah dilahirkan kembali ada hayat Tuhan di dalamnya. Ketika kita menghirup Kristus dengan roh kita, maka kita juga bisa menempuh hidup yang "terbang". Burung tak bisa terbang tanpa pundi-pundi udaranya. Demikian pula, kita tidak akan bisa melampaui segala urusan dan kelemahan kita jika kita tidak memakai roh kita. Karenanya, jangan lupa untuk melatih rohmu menghirup Kristus!

No comments:

Post a Comment